PTR (Penerimaan Tamu Racana) merupakan sebuah adat/tradisi yang ada pada Racana. Kegiatan ini bertujuan untuk menerima calon anggota menjadi anggota Racana dan menjadikan anggota Pramuka manjadi anggota yang berbakti kepada masyarakat.
Langkah awal sebelum menjadi anggota Dewan Racana haruslah mengikuti PTR tersebut. Yang dimana setelah acara PTR selesai maka secara resmi akan dilantik menjadi keluarga sah Racana.
UKM Pramuka STAIM NGANJUK mengadakan kegiatan Penerimaan Tamu Racana (PTR) bagi seorang pandega yang sudah waktunya untuk dinaikkan tingkat ke racana atau seorang baru dari luar menyatakan keinginannya untuk masuk menjadi anggota racana.
Kegiatan Penerimaan Tamu Racana (PTR) diadakan di Gedung 2 STAIM selama 2 hari mulai tanggal 8-9 Oktober 2021.
Kegiatan upacara pembukaan Penerimaan Tamu Racana (PTR) tahun bakti 2021/2022 yang diikuti kurang lebih 16 orang peserta. Hadir dalam pembukaan kegiatan, Bapak Mukhlisin. M.Pd., selaku Pembina Pramuka STAIM Nganjuk . Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa kegiatan PTR ini merupakan langkah awal bagi para mahasiswa STAIM Nganjuk yang ingin bergabung menjadi anggota Racana sehingga nantinya diharapkan akan melahirkan pramuka-pramuka yang mampu memandu diri, agama, bangsa, serta negara.
Di hari Jum’at pukul 14.00 diadakan apel pembukaan bersama dilanjutkan dengan nasihat-nasihat dari pembina dan dilanjutkan dengan materi Sandi yang diisi oleh Kak Huda selaku senior. Kemudian pulang, PTR ini tidak dilaksanakan secara menginap karena pada waktu itu dari Pembina tidak diizinkan untuk menginap. Jadi, acaranya dilanjut pada hari Sabtu(hari kedua).
Pada, pukul 08.00 para peserta langsung dimasukkan kelas dan diberi pengarahan untuk acara yang akan dilaksanakan, serta mengumpulkan perlengkapan yang telah diperintahkan untuk membawa. Pada pukul 10.00 dimulailah start untuk penjelajahan sampai pukul 14.15. Setelah itu para peserta melaksanakan sholat Dzuhur dan istirahat sampai pada waktu ashar.
Setelah sholat ashar peserta dikomando untuk berseragam Pramuka lengkap dan rapi, kemudian dilaksanakan pembaiatan. Pembaiatan sebagai tanda bahwa mereka semua telah sah menjadi keluarga besar Racana KH. Abdul Fattah – Hj. Nur ‘Aini. Setelah itu dilanjut dengan penutupan dan foto bersama.