

NGANJUK, 1 MEI 2022
UKM PSNU Pagar Nusa STAI Miftahul ‘Ula NGANJUK, telah mengukuhkan beberapa santri sebagai warga tetap PSNU Pagar Nusa.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ketua STAI Miftahul ‘Ula Bapak Dr. Zainal Arifin, M. Pd I , Pembina UKM PSNU Pagar Nusa STAI Miftahul ‘Ula Bapak KH. Zuhal Ma’ruf, M. Pd I, juga Pendiri UKM Pagar Nusa STAI Miftahul ‘Ula AMRIZAL, SE serta Perwakilan PAC Pagar Nusa Kertosono Kang Ahmad Kuzaini
Ketua UKM PSNU Pagar Nusa STAI Miftahul ‘Ula NGANJUK, M. Zain Rowi Muzzaki menjelaskan bahwa “Anggota baru UKM PSNU Pagar Nusa STAI Miftahul ‘Ula dengan jumlah 7 orang menjadi telah sampai pada gerbang awal dimana mereka akan menjalankan kewajibannya sebagai seorang santri Pagar Nusa yang mengawal gerakan-gerakan Pagar Nusa. Harapannya, para santri dapat menjadi pribadi yang berakhlaqul karimah dan memiliki kemampuan dalam menjalankan roda organisasi, melatih mahasiswa dalam menumbuhkan rasa solidaritas terhadap sesama dan membentuk karakter untuk memiliki jiwa kepemimpinan dalam organisasi terutama Pagar Nusa.”
Ia juga menambahkan bahwa “Santri baru sudah mulai keluar dari zona nyamannya, kalian sudah memilih UKM PSNU Pagar Nusa STAI Miftahul ‘Ula sebagai wadah untuk belajar dan mengabdi. Jadi selamat berproses dan nikmati semua proses yang ada. Semoga setelah mengikuti Pengukuhan ini, santri UKM PSNU Pagar Nusa STAI Miftahul ‘Ula dapat memiliki kekayakinan bahwa Pagar Nusa adalah organisasi pencak silat yang tepat untuk membina diri. Santri Pagar Nusa STAI Miftahul ‘Ula NGANJUK mampu mencetak atlet-atlet juga pendekar yang berpotensi sehingga bisa berprestasi ditingkat kota, provinsi, nasional maupun internasional.”
Sementara itu, Wakil ketua UKM PSNUPagar Nusa STAI Miftahul ‘Ula, Mohamad Alvian Jomantoro mengatakan, menyakini perjuangan Pagar Nusa hari ini merupakan upaya mempertahankan dan melestarikan budaya bangsa Indonesia khususnya pada bidang seni bela diri pencak silat yang dirasa kini mulai pudar dan menghilang.
“Maka seyogyanya suatu budaya dijadikan suatu simbol memorial dalam membangun identitas diri sebagai organisasi,” tambahnya