Bertempat di Puncak Jountani yakni di desa Bareng, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Adhikapala STAIM Nganjuk mengadakan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar). Kegiatan Diklatsar yang berlangsung 3 hari 2 malam hari mulai tanggal 7-10 Januari 2022 tersebut diikuti oleh 5 orang calon anggota, 8 orang anggota mapala sekaligus pengurus inti, serta 2 alumni mapala Adhikapala STAIM.

Upacara pembukaan Diklatsar tersebut dihadiri oleh Wakil ketua 3 bidang kemahasiswaan Dra.Luluk Indarinul Mufidah,M.Pd

Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pesan kepada calon anggota Mapala untuk bisa mengikuti acara dengan sungguh-sungguh, dan menyerap serta mengambil hikmah positif dari setiap materi yang diberikan. Menurutnya, tambahan ilmu, pengalaman, dan aktifitas di Mapala merupakan nilai tambah dari seorang sarjana. Ia sangat berharap keikutsertaan para mahasiswa di Mapala Adhikapala bisa menjadi pendorong prestasi akademik. Beliau mengingatkan akan harapan orang tua dalam mengirim anak-anaknya untuk kuliah, yakni bisa sukses dan lulus sebagai sarjana. Kepada para pelatih ia mengingatkan untuk memberikan materi-materi yang bermanfaat. Sedangkan materi yang bersifat fisik harus terukur dan selalu mengedepankan prinsip safety first.

Sebelum ke Puncak Jountani mahasiswa mendapat materi di Kampus mengenai keorganisasian, IMPK (Ilmu Medan Peta Komas), Survival, Mountenering, dan lain-lain. Pemberian materi ini dilaksanakan di Kampus STAIM Nganjuk. Sedangkan materi di alam terbuka di puncak Jountani berupa cara penanganan evakuasi, serta pelatihan mengenai ketangguhan emosi dan mental. Di alam terbuka tersebut, mahasiswa Calon anggota Mapala Adhikapala tersebut mempraktikkan berbagai materi yang telah diberikan sebelumnya di Kampus.

Dalam pelaksanaannya, calon anggota dibentuk dalam beberapa tim yang terdiri atas 5 orang. Salah satu materi adalah setiap tim diminta untuk menyelusuri hutan berdasarkan titik koordinat yang telah diberikan sebelumnya. Dengan suasana alam yang diliputi hujan, semua tim pada akhirnya dapat menyelusuri jalur perjalanan yang telah ditentukan oleh para pelatih.

Rohman, salah satu calon anggota Mapala Adhikapala STAIM Nganjuk menuturkan bahwa kegiatan Diklatasar kali ini sangat berkesan dan banyak pengalaman yang tak terlupakan. Diantaranya, saat mereka dilepas ke gunung dari base camp, dengan hanya diberi titik koordinat saja. Dalam perjalanan menuju titik koordinat tersebut kami menerapkan materi survival dengan membedakan mana tumbuhan yang dapat di makan dan tidak. Kami belajar untuk tangguh di alam terbuka,” ungkap Rohman.

Ketika ditemui pasca kegiatan, Fadil yang biasa dipanggil Falil, yang menjabat Ketua Umum Mapala Adhikapala menjelaskan bahwa kegiatan Diklatsar ini merupakan bagian dari proses regenerasi kepengurusan dan mengukuhkan kepengurusan Mapala. Ia merasa bersyukur karena semua program latihan dapat berjalan secara lancar sesuai rencana, serta semua anggota dan pelatih selamat dan sehat sampai akhir kegiatan.